Rabu, 06 Februari 2013

Kenapa Umat Islam Nggak Boleh Ngerayain Valentine?


Valentine, apa sih Istimewanya hari valentine? Gue masih bingung juga kenapa ada perayaan valentine. Sekarang bukan cuma anak muda yang ngerayain, tapi bapak-bapak, ibuk-ibuk, tante-tante pada ikutan ngerayain. Setelah gue cari-cari info, ternyata ini dia asal muasalnya:


Jadi ceritanya tu gini. Dulu, tanggal 14 Februari abad ke 3 (ada yang bilang taun 269 M, ada juga yang bilang 270 M, yang bener yang mana gue nggak tau. Coba deh 269 sama 270 suruh lomba lari, yang duluan berarti yang bener. Eh becanda) pendeta Kristen yang namanya Valentine itu mati gara-gara berantem sama Kaisar Claudius II, penguasa Romawi. Kata orang-orang Kristen, Valentine ini masuk dalam klasifikasi martir ngebela agamanya. Bahasa muslimnya tu syahid, orang yang kebunuh di medan jihad.


Semasa dia idup, Valentine ini orangnya baik hati, tidak sombong, dan suka menabung, juga punya jiwa patriotisme yang bisa ngebangkitin kesadaran masyarakat terhadap penderitaan yang mereka rasakan gara-gara kedzaliman si Kaisar (ada lagunya nih, si Kaisar anak nakal suka dzalimin rakyat~). Kaisar ini sepet banget sama orang Kristen, si Kaisar pun illfeel dibuatnya. Nah, Valentine tadi dibunuh gara-gara ngelanggar tata tertib yang dibikin si Kaisar, yaitu ngelarang perjaka-perawan buat menikah, soalnya perjaka bisa dijadiin tentara yang lebih bagus dibanding yang udah kawin. Darahnya masih seger, dagingnya masih alot. Valentine pun galau ngeliat pemuda yang mabuk cinta. Abis gitu, dia nyolot, dia nekat ngelanggar tata tertib dari Kaisar. Diem-diem, dia menikahkan sepasang anak muda. Eh ternyata si Kaisar tau aja kalo ada yang ngelanggar aturannya. Dimatikanlah si Valentine tadi. *si Kaisar nyengir setan


Pas Katholik mulai berkembang nih, para pemimpin gereja nyari tokoh baru buat ngegantiin Dewa Kasih Sayang, Lupercus. Dan mereka nemuin penggantinya, yaitu Valentine tadi. Tahun 496, Paus Gelasius I (nggak usah pada protes, namanya emang kayak gitu -_-) ngubah upacara Lupercaria yang dilaksanain tanggal 15 Februari jadi tanggal 14 Februari buat ngehormatin Valentine. Dengan ini, berakhirlah kelangsungan hidup dari upacara Lupercaria, soalnya udah digantiin sama Valentine Days.


Penerimaan Valentine sebagai model kasih sayang tulus diduga asalnya dari kepercayaan orang Eropa. Kepercayaannya ini terus berkembang jadi pengertian umum kalo sebaiknya pihak pemuda nyari pemudi (wanita) untuk dijadiin pasangannya dan sebaliknya di tanggal 14 Februari. Bersamaan dengan itu, mereka nyaranin buat saling tukar tanda mata atau cadeau (kado) sebagai lambang terbinanya kasih sayang di antara mereka. Tapi, Valentine ini lebih dipopulerkan lagi sama orang-orang Amerika dalam bentuk greeting card (kartu ucapan selamat) terutama sejak berakhirnya Perang Dunia I.


Ibnu Qayyim al-Jauziyah Rahimahullah ngomong gini nih, "Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, "Selamat hari raya" dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalaupun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bahkan, perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala dan lebih dimurkai daripada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid'ah, atau kekufuran. Padahal, dengan itu ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta'ala."


Syekh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin pas ditanyain tentang Valentine's Day ngejawab, "Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena alasan berikut. Pertama, ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syariat Islam. Kedua, ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf saleh (pendahulu kita)--semoga Allah meridhai mereka. Maka, tidak halal melakukan ritual hari raya mereka, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah, ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup) yang tampak ataupun yang tersembunyi, dan semoga meliputi kita semua dengan bimbinga-Nya."


Sekarang pertanyaan gue, buat yang muslim nih ya, ngapain elu ngerayain valentine, maulid Nabi saw aja paling-paling pada nggak mau ngerayain. Prihatin gue #UstadModeOn. Valentine itu perayaannya umat agama laen, ya elu jangan ikut-ikutan.  Jaga imanmu anak muda!! *benerin sorban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar